Perubahan iklim adalah sesuatu yang tak bisa kita hindarkan di masa kini. Perubahan iklim itu mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang.
Pergeseran ini mungkin bersifat alami, tetapi sejak periode 1800-an,
aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama perubahan iklim,
terutama dengan pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak,
dan gas) yang menghasilkan gas yang memerangkap panas.
Pada kesempatan kali ini, kami teman - teman Eco Blogger Squad mendapatkan kesempatan buat sharing bersama soal permasalahan ini dan gimana sih perkembangannya di tahun ini bersama pakar - pakarnya. Fakta yang menggejutkan adalah kita akan diprediksi mengalami krisis air di tahun 2025. Deket banget kan?
Banyak sekali faktor terjadinya perubahan iklim. Semua adalah sumbangsih dari segala kegiatan manusia. Industri, pembuangan sampah, pertambangan, eksploitasi hasil hutan dan masih banyak lagi.
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) mendefinisikan penyebab perubahan iklim
global baik secara langsung atau tidak langsung adalah dipengaruhi aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada periode waktu yang dapat diperbandingkan.
Perubahan iklim telah mengacaukan keseimbangan suhu bumi dan memiliki efek luas pada manusia dan lingkungan. Dapat dibuktikan secara statistik bahwa penyebab perubahan iklim karena pemanasan global salah satunya akan meningkatkan kemungkinan kejadian cuaca ekstrem.
Perubahan iklim telah mengacaukan keseimbangan suhu bumi dan memiliki efek luas pada manusia dan lingkungan. Dapat dibuktikan secara statistik bahwa penyebab perubahan iklim karena pemanasan global salah satunya akan meningkatkan kemungkinan kejadian cuaca ekstrem.
Jadi Mau Diam Saja?
Memang tidak semerta - merta kita sendiri melakukan kegiatan eco living langsung mengubah dunia. Tapi kita seharunya aware dengan isu ini dan membagikan informasi ini kepada banyak orang agar lebih memahami dampak perubahan iklim di masa depan.
Kita bisa menjadi pejuang perubahan iklim dengan mulai ngubah pola hidup dan juga memberikan dampak pengaruh buat yang lainnya.
Siapa Penyumbang Perubahan Iklim?
1. Gas Rumah Kaca
Mengutip dari European Union official website, penyebab perubahan iklim yang pertama berasal dari gas-gas rumah kaca. Beberapa gas di atmosfer Bumi bertindak seperti kaca di rumah kaca yaitu dengan memerangkap panas matahari dan menghentikannya agar tidak bocor kembali ke angkasa. Banyak dari gas-gas ini terjadi secara alami dan menjadi penyebab perubahan iklim global. Ini membuat aktivitas manusia meningkatkan konsentrasi beberapa di antaranya di atmosfer, khususnya:
- Karbon dioksida (CO2)
- Metana
- Dinitrogen oksida
- Gas berfluorinasi
CO2 adalah gas rumah kaca yang paling umum diproduksi oleh aktivitas manusia dan bertanggung jawab atas 64% pemanasan global buatan manusia atau menjadi penyebab perubahan iklim global. Konsentrasinya di atmosfer saat ini 40% lebih tinggi daripada saat industrialisasi di mulai.
Gas rumah kaca lainnya yang dapat menjadi penyebab perubahan iklim global dipancarkan dalam jumlah yang lebih kecil, tetapi mereka memerangkap panas jauh lebih efektif daripada CO2, dan dalam beberapa kasus ribuan kali lebih kuat. Metana bertanggung jawab atas 17% pemanasan global buatan manusia, nitro oksida sebesar 6%.
2. Peningkatan Emisi
Penyebab perubahan iklim yang kedua berasal dari meningkatnya emisi yang dilakukan oleh manusia, antara lain:
- Pembakaran batu bara, minyak dan gas menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida.
- Menebang hutan (deforestasi). Pohon membantu mengatur iklim dengan menyerap CO2 dari atmosfer. Jadi ketika mereka ditebang, efek menguntungkan itu hilang dan karbon yang tersimpan di pohon dilepaskan ke atmosfer, menambah efek rumah kaca.
- Meningkatnya jumlah peternakan. Sapi dan domba menghasilkan metana dalam jumlah besar saat mereka mencerna makanannya.
- Pupuk yang mengandung nitrogen menghasilkan emisi nitro oksida.
- Gas-gas berfluorinasi menghasilkan efek pemanasan yang sangat kuat, hingga 23.000 kali lebih besar daripada CO2.
3. Pemanasan Global
Penyebab perubahan iklim yang ketiga berasal dari aktivitas pemanasan global. Pembangkit listrik dan instalasi industri lainnya adalah penghasil CO2 utama. Suhu rata-rata global saat ini adalah 0,85ºC lebih tinggi dari pada akhir abad ke-19. Masing-masing dari tiga dekade terakhir telah lebih hangat daripada dekade sebelumnya sejak pencatatan di mulai pada tahun 1850.
Para ilmuwan iklim terkemuka di dunia berpikir aktivitas manusia hampir pasti merupakan penyebab utama dari pemanasan dan penyebab perubahan iklim global yang diamati sejak pertengahan abad ke-20. Peningkatan 2°C dibandingkan dengan suhu di masa pra-industri dilihat oleh para ilmuwan sebagai ambang batas.