Hmm, dari judul diatas seperti layaknya tutorial dan panduan kehidupan dalam artikel psikologi ya. Padahal aslinya mau sharing sekalian curhat. Mengingat, sudah cukup lama diriku tidak mengisi blog ini dengar cerita personal dan cukup bermakna bagi diriku.
Tahun 2022 adalah sebuah tahun dimana diriku mengambil keputusan besar. Jujur dan anehnya, seperti terhipnotis mengambil semua keputusan itu dengan sat set sat set. Alias cepet, ga mikir lama. Anehnya lagi semesta mengamini dengan banyak cuplikan petunjuk yang aku ikuti.
Keputusan kembali ke kampung halaman, padahal merantau bagiku adalah zona nyaman. Malah aneh ya, tapi kampung halaman malah menjadi keluar dari zona nyaman. Mengingat berada di Desa. Saking sedari kecil hingga sempat bekerja tidak berada di kampung halaman.
Benar - benar keputusan yang besar dan cepat bagi diriku di tahun ini. Jika mau jujur, bulan - bulan ini adalah bulan terberat yang dihadapi. Berat adalah menghadapi berbagai perubahan, mengatur banyak hal. Benar - benar pasrah padaNya.
Diriku meninggalkan berbagai kesempatan dan juga jejaring yang sudah dibangun di Pekanbaru. Pengetahuan akan kafe paling enak, makanan favorit, dan masih banyak lagi. Bahkan sampai sekarang masih ngerasa hanya dalam mode "pulang kampung" padahal nyatanya bener - bener pindah.
Tahun 2022 adalah sebuah tahun dimana diriku mengambil keputusan besar. Jujur dan anehnya, seperti terhipnotis mengambil semua keputusan itu dengan sat set sat set. Alias cepet, ga mikir lama. Anehnya lagi semesta mengamini dengan banyak cuplikan petunjuk yang aku ikuti.
Keputusan kembali ke kampung halaman, padahal merantau bagiku adalah zona nyaman. Malah aneh ya, tapi kampung halaman malah menjadi keluar dari zona nyaman. Mengingat berada di Desa. Saking sedari kecil hingga sempat bekerja tidak berada di kampung halaman.
Benar - benar keputusan yang besar dan cepat bagi diriku di tahun ini. Jika mau jujur, bulan - bulan ini adalah bulan terberat yang dihadapi. Berat adalah menghadapi berbagai perubahan, mengatur banyak hal. Benar - benar pasrah padaNya.
Diriku meninggalkan berbagai kesempatan dan juga jejaring yang sudah dibangun di Pekanbaru. Pengetahuan akan kafe paling enak, makanan favorit, dan masih banyak lagi. Bahkan sampai sekarang masih ngerasa hanya dalam mode "pulang kampung" padahal nyatanya bener - bener pindah.
Sempat merasa panik, risau, takut akan banyak hal yang terjadi di luar sana. Bahkan untuk pertama kalinya sempat berkonsultasi dengan dua psikolog dan psikiater karena sempat mengalami serangan panik dan sulit tidur yang cukup parah sehingga ganggu produktivitas kerja. Alhasil, sudah sedikit baikkan. Walau sesekali masih berdamai dengan beberapa gejala "asing" yang ga pernah dirasakan sebelumnya.
Akhirnya memahami beberapa hal. Ohh seperti ini ya gejala psikologis itu dan memahami kenapa ada beberapa orang yang akhirnya bisa mengalami gejala cukup "diluar nalar" kita terjadi. Saya mendapat wawasan ilmu psikologi lebih banyak karena berusaha menghandel mental di saat perubahan besar terjadi.
Ada beberapa hal yang diriku lakukan untuk menghadapi perubahan besar dan juga sepertinya kali saja bisa membantu teman - teman lainnya ketika menghalami hal serupa?
1. Percaya Tuhan Maha Baik
Bila banyak kejadian buruk terjadi, dan perubahan sedemikian mendadak. Sehingga kita sulit menterjemahkan situasi yang sering terjadi. Ga ada hal yang menenangkan percaya bahwa Tuhan senantiasa memberikan hal terbaik untuk hambanya.
Segala keputusan hidup, takdir, dan kejadian - kejadian hidup di dunia ini telah diatur olehNya agar kita menjadi manusia yang lebih baik. Kepercayaan ini bukan melulu soal spiritualitas, tapi optimisme akan semesta dan jalan yang sudah digariskan adalah sesuatu yang sudah memang pada jalannya. Kita tinggal berusaha berpikir positif dan baik untuk menghadapi kedepannya.
2. Belajar Mengatur Nafas
Salah satu yang mungkin sedikit membantu ketika menghadapi situasi yang tidak terduga dan perubahan begitu cepat adalah mengatur cara kita bernafas lebih baik dari sebelumnya. Tujuannya apa, agar kita bisa lebih fokus mengambil keputusan yang cepat secara mendadak itu, juga memberikan energi dan sinyal diri untuk lebih tenang pada tubuh.
Saat situasi panik, tubuh akan menghasilkan hormon adrenalin yang menimbulkan berbagai efek samping. Biasanya gejalanya membuat kita sulit berkonsentrasi, khawatir berlebihan, sulit tidur, lemas, bahkan pingsan.
Banyak psikolog dan psikiater mengajarkan berbagai metode mengatur nafas dengan baik dengan menahan nafas melalui hidung selama 5-10 detik dan buang perlahan melalui mulut. Sambil menutup mata, tujuannya mengurangi rasa panik yang muncul.
3. Coba Hidup Sehat
Kehadiran makanan dan minuman instan yang menjamur tak jarang membuat kita terbiasa mengkonsumsinya. Jika mungkin kondisi kita kurang baik, baik itu dari segi fisik dan mental. Coba kurangi hal - hal yang mengakibatkan kondisi tubuh tidak baik. Seperti mengurangi kafein, kopi dan teh. Bisa juga mengurangi rokok. Coba beberapa hari dan juga dalam kurun waktu tertentu mengganti makanan dan minuman yang perhatian dengan tubuh.
Sedikit banyak, membantu kita lebih fit dan siap menghadapi berbagai perubahan besar yang terjadi. Sehingga kita bisa menyelesaikan masalah itu dengan cepat, tanpa harus menghadapi sakit yang malah menambah masalah baru dan stres kita.
4. Cari Bantuan Profesional
Jika kondisi rasanya sudah tidak terkendali dan tak bisa diatasi sendiri. Kita mungkin bisa menyadari proses ini bahkan kita butuh bantuan orang lain. Jika teman dekat dan orangtua tidak bisa sekiranya memberikan efek baik pada apa yang kita hadapi dan rasakan. Keputusan menghubungi profesional seperti psikolog dan psikiater mungkin bisa jadi solusi.
Jangan lakukan self-diagnose yang berbahaya, coba kendalikan diri dan dalami apa yang terjadi dalam diri. Sehingga rasanya perlu dibantu. Terutama jika sudah menganggu kesehatan, misalnya sesak nafas, gemeteran, sulit tidur, tidak nafsu makan. Gejala - gejala yang sudah menganggu keseharian hidup dan menghambat produktivitas. Coba minta bantuan kepada mereka. Saat ini sudah cukup mudah mengakses layanan profesional bahkan secara virtual.
5. Menerima Kenyataan
Hal yang mungkin paling sulit diantara hal lain disituasi yang tak bisa kita kendalikan. Lagi - lagi kita manusia tidak dapat mengendalikan semua hal, kita dinilai oleh respon apa yang kita berikan bukan apa yang orang lakukan pada kita. Jika memang semesta dan situasi tidak memihak pada kita, hal yang perlu kita lakukan adalah menerima.
Menerima bahwa ini yang harus dijalani dan ga disesali. Jika itu sesuatu yang buruk kita bisa belajar lebih legowo dengan hal yang terjadi di hidup kita.
Semangat buat kamu yang baca ya!