Kamu mengenal lentera. Sebuah cahaya yang lekat letak menyudut ruang dalam seluas gelap. Biasanya prajurit - prajurit serangga mencari lentera itu. Berusaha menggapai-gapai.
Kamu mengenal sebuah mimpi. Sebuah kelebat pikir dan rasa terkadang akan kamu temukan di dunia khayal ataupun dunia nyata.
Aku akan bercerita padamu bahwa mimpi itu memiliki kekuatan dan bertenaga. Layaknya kincir yang berharap angin berhembus mengenainya. Jemari-jemari kincir memutar berlahan membuat sebuah roda turbin membuat berbagai cahaya beraneka ragam di pemukiman sudut sana.
Yaa .. Dengan angin. Sebuah dimensi tak berwarna, tak berupa dan terkecap rasa. Tapi kamu dapat merasakan kehadirannya, rasanya, dan membutuhkannya. Angin layaknya campuran sebuah unsur-unsur.
Begitulah mimpi, dalam dekapan mimpi kamu dapat bercerita. Walau tak dapat kau pegang saat ini, tak dapat dikecap rasanya, hanya bisa diceritakan dan direncanakan. Tapi sekali lagi jangan kamu meremehkan mimpi. Karena peta mimpi yang bersistematika mengantarkanmu pada sebuah cahaya seperti kincir menyalakan turbin listrik. Mimpi menjadi sebuah energi untuk mewujudkan sebuah aliran kebermanfaatan sebuah keajaiban.
Mimpi yang membawamu membuat sebuah lentera yang menerangi kegelapan.
Dalam dekapan mimpi kamu akan mewujudkan syair keajaiban.
Ini bukan cerpen atau cerita. Tapi sekelumit fenomena yang seringkali menjadi cerita sastrawan dan para penulis berimajinasi. Awan, hujan, dan senja menjadi kata kunci yang konsisten hadir dalam untaian dinamika cerita para kreator drama dalam sajak puisi, prosa, cerita dan lainnya. Termasuk saya yang cukup menyukai fenomena itu baik dunia nyata dan khayali berimajinasi.
Saya punya waktu untuk gembira menyaksikan riak-riak awan yang tampak bersenda gurau dilangit ketika cerah. Karena saya merasakan kehilangan ketika bencana asap menghilangkan kegembiraan mereka yang menari-nari diatas sana. Sirrus, Sirostratus, Sirokumulus, Kumulus, Stratus, dan Kumolonimbus serta saudara sepupuannya. Gumpalannya membentuk makna yang tak bisa diterjemahkan dalam kerangka rasional. Tapi estetikanya mampu membuat gejolak rasa ingin tahu dan tak henti ingin menatap ulahnya yang bergembira. Bahasa tinggi yaa .. tapi itulah yang bisa saya gambarkan, bahwa memang fenomena itu adalah bagian tanda-tanda kekuasaan Allah. Begitu indahnya bumi yang diciptakan Allah ini. Peristiwa siang dan malam, Menemui senja dalam sileluet campuran warna nan apik. Sadarkah kita itu ada skenario yang Ia buat. Pantaslah ketika kitabNya menjelaskan dengan tegas ketika menjelaskan tentang fenomena Allah yang luarbiasa dengan kalimat "yang hanya dimengerti oleh orang-orang yang berpikir".
Hujan, adanya bulan dan bintang. Percikan Musim di berbagai belahan dunia yang beranekaragam. semua terselubung makna yang seringkali kita abaikan, lupakan dan campakkan.
Subhanallah, Alhamdulillah .. begitu indah dunia yang hanya sekelumit ini bagaimana dengan surga ?
Patutlah kita bersyukur atas apa yang telah diberikan pada kita. Dan cerita ini merupakan nasihat bagi diri saya sendirinya yang juga sering alfa dan salah.
Kututup handphone mbak Lisa, kuhempaskan tubuhku ketempat tidur kesayanganku. Kupandangi langit-langit kamar sejenak, putih bersih tak ada hiasan. Tapi pikiranku melayang mengudara, benar ternyata menyembunyikan sesuatu membuat hidup tak tenang walau hanya sebuah kabar. Bergeming.. kucoba pandangi jendela. Ahad, sore ini begitu sunyi tak bersuara rasanya, biasanya riuh anak-anak bermain di jalan depan rumah membuatku semangat menyaksikannya. Terkadang kupandangi satu persatu dan mengambil gambar mereka jika ada peristiwa menarik. Atau ketika honor tulisanku sudah diberikan tak sungkan kusisihkan membeli makanan kesukaan mereka. Senang rasanya berkumpul dengan adik-adik manis itu. Mungkin ini juga bentuk kerinduanku pada sang adik yang berada di kampung. Yang hanya setahun sekali aku dan keluarga bisa mengunjunginya. Wah, makin galau rasanya berpikir aku akan melanjutkan studi tentunya lebih lama lagi kuberpisah dengannya.
"dreet.. dreet" getar handphone tanda sms masuk mengusik pikiranku. Kubuka perlahan
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,
kak, tulisan yang jadi PR minggu kemarin apa ya ? Afwan ana ga datang pelatihan pekan lalu, karena bunda saya sedang sakit..materinya juga belum sempat ana dapat, syukron infonya
"dreet.. dreet" getar handphone tanda sms masuk mengusik pikiranku. Kubuka perlahan
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,
kak, tulisan yang jadi PR minggu kemarin apa ya ? Afwan ana ga datang pelatihan pekan lalu, karena bunda saya sedang sakit..materinya juga belum sempat ana dapat, syukron infonya