Ramadhan adalah salah satu bulan istimewa bagi umat Islam dan spesial. Disini kita diminta menahan nafsu dan dahaga untuk makan dan minum dari pagi hingga petang.
Tak jarang hal berkaitan makanan adalah sesuatu yang istimewa dan di highlight di bulan ini. Hadirnya sajian - sajian khusus, adanya budaya takjil sebagai cemilan pembuka saat berbuka.Kita juga dihadapkan pada Pasar Ramadhan yang menyajikan sajian yang mengiurkan sampai kita ingin mencicipinya semua.
Tapi tak sadar bahwa bahaya mubazir mengintai kita semua. Kita tak perlu sebanyak itu untuk makan - makanan takjil tersebut. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), sekitar sepertiga dari makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia terbuang begitu saja dan berakhir menjadi sampah, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 1.3 miliar ton per tahunnya di seluruh dunia. Sampah makanan dan limbah lainnya dari proses produksi dan persiapan makanan ini dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca dan turut berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Kita bisa loh belajar mengelola makanan dengan baik di Bulan Ramadhan ini. Selain menambah pahala, kita juga melatih diri kita untuk membiasakan hidup ramah lingkungan di kemudian hari.
Apa aja yang perlu kita pelajari bersama ?
1. Makan Secukupnya
Salah satu yang sederhana yang bisa kita lakukan adalah membeli dan menyiapkan makanan secukupnya di bulan Ramadhan ini. Jangan kita mubazir dengan makanan - makanan yang nantinya juga akan kita buang saja.
Makan secukupnya juga bukan hanya ramah lingkungan juga menyehatkan tubuh kita karena tidak memaksa makanan yang terlalu banyak untuk kita konsumsi dalam satu waktu.
2. Budaya Berbagi Makanan
Di bulan ini kita dianjurkan untuk banyak bersedekah, salah satu yang bisa kita lakukan adalah berbagi makanan. Bukan makanan sisa ya. Kalo kamu sudah terpaksa membeli terlalu banyak kamu bisa bagikan makanan kepada orang lain bahkan yang membutuhkan.
3. Menerapkan Zero Waste Cooking
Apa sih itu Zero Waste Cooking? Zero-waste cooking merupakan sebuah gerakan memasak tanpa menghasilkan limbah, yang berarti mengupayakan untuk meninggalkan limbah makanan dan sampah kemasan sesedikit mungkin atau bahkan tidak ada sama sekali saat memasak dan makan. Meskipun demikian, bukan berarti kamu memasukkan semua bagian makanan ke dalam makanan yang kamu masak.
Ketika kamu menerapkan gerakan ini, kamu memasak dan mengolah semua bagian dari bahan-bahan makanan seoptimal mungkin tanpa ada bagian yang terbuang sia-sia. Dan kalaupun ada bagian yang harus dibuang, itu karena bagian tersebut memang sama sekali tidak bisa dimakan atau diolah. Pada dasarnya, penerapan zero-waste cooking ini tidak terlepas dari prinsip “3R”, yaitu reduce, reuse, dan recycle.
Reduce (kurangi): kurangi penggunaan bahan makanan yang tidak benar-benar kamu perlukan. Masak dengan porsi yang lebih kecil atau cukup untuk menghindari sisa makanan yang berlebihan.
Reuse (gunakan kembali): gunakan kembali bahan atau kemasan makanan yang masih bisa dimanfaatkan. Gunakan wadah yang bisa digunakan kembali untuk membeli makanan, seperti kantung belanja dari kain, dsb.
Recycle (daur ulang): daur ulang bahan-bahan yang tidak kamu gunakan lagi. Misalnya, ketika kamu memasak kangkung, alih-alih membuang batang dan akar yang tidak digunakan, kamu bisa manfaatkan menjadi pupuk kompos.
4. Pilih Makanan Lokal dan Raw Food
Raw Food adalah makanan mentah seperti buah -buahan, biji - bijian yang menyehatkan bagi tubuh. Melalui raw food, nutrisi makanan akan terjaga kualitasnya dan kitapun turut menjaga kelestarian Bumi.
Selain itu kita juga direkomendasikan memilih makanan lokal yang lebih ramah lingkungan, lebih sehat, dan aman. Kita bisa memilih makanan lokal yang bebas dari pestisida. Berbeda dengan makann impor, biasanya diperlukan pegawet dan tidak bebas pestisida dan juga membutuhkan transportasi yang menghabiskan bahan bakar.
5. Ikutan Challenge di Team Up Impact
Salah satu hal menarik yang bisa kita latih lagi ialah bergabung di TeamUpImpact.org dengan Challenge of The Day.
Setiap hari akan ada tantangan untuk kita menjaga lingkungan yang poin dari hasil challenge kita akan dikonversikan dalam gerakan penanaman pohon.
Terdapat 32 tantangan yang bisa diikuti setiap hari dan telah diikuti oleh 1.246 orang lebih. Setiap orang yang mengikuti tantangan dan memperoleh point 1.400 akan mendapatkan pohon untuk di tanamkan di hutan dan ikut serta menyelamtkan bumi.
Gerakan ini begitu asik loh, dan kita bisa melatih diri kita diberbagai bidang kehidupan untuk selalu peduli akan lingkungan seperti gerakan hemat listrik, mensortir sampah, dan juga ada challenge untuk menghabiskan makanan kita tanpa sisa. Ini merupakan cara kita menjaga lingkungan dengan mengelola makanan.
Kamu bisa ikut challengenya dengan mendaftarkannya disini ya