Ga terasa sudah lama banget ga nulis sesuatu yang personal. Berkaitan dengan refleksi atau pemikiran - pemikiran pribadi. Bahkan aku ingat - ingat, dulu diriku rajin banget nulis diary. What’s happen today? Are you busy now? Haha pertanyaan yang aku tanyakan ke diriku. I’m not busy. Tapi terlihat sangat sibuk. Bagiku sibuk kalo kata orang - orang mah, pencitraan. Malah bukan sesuatu yang patut dibanggakan, tapi sebuah hal yang tidak bisa dikelola dengan baik. Terserah sih ya.
Bagiku saat ini adalah “membenarkanku” ketika aku merasa di posisi yang tidak benar adalah misiku. Penyelamatan diri untuk makan tepat waktu, tidur lebih awal, atau sekedar mengerjakan todolist 3-5 hal yang cukup well done dikerjakan hari itu. I’m so happy with that. Sesederhana melihat tumpukan sampah, atau cucian piring dan kain tidak ada.
Satu lagi, aku sudah lama tidak menikmati diriku benar - benar menulis. Menulis pemikiranku sendiri. Beberapa hari ini, ada banyak ide dan bayangannya yang menyuruhku untuk menulis sebuah cerita. Bahkan sebuah novel yang sangat rinci, seperti ilham di siang bolong. Dimana hingga aku menulis sudah lebih dari sekian tahun. Aku senantiasa meragukan tulisanku. Hingga saaat ini. Aku senantiasa meragukan semua tulisanku. Caraku menyampaikan hal, menyalahkan diri saat typo. Yaas, tak menyangka menulis adalah pekerjaanku kini. Tapi tak menyangka aku kehilangan nyawanya. But, it’s okay. Kadang cara ini membuat diri senantiasa haus dan tak pernah puas untuk belajar lagi dan belajar lagi. Bagaimana denganmu?
Memaafkan diri atas semua hal yang mungkin akhirnya kita sadari salah itu ga mudah. Menulis memang sarana terbaik untukmu menyampaikan sesuatu ku pikir. Aku sedikit tertawa melihat diriku hingga kecil tak pernah mengubah metode pengungkapan diri lebih dalam selain dengan tulisan. Aku mengirim banyak surat ternyata. Kepada teman - temanku, ataupun rengekan ku pada ibu ketika aku masih saja iri dengan adikku yang selalu dapat perhatian.
COVID-19 yang pernah aku dapatkan awal tahun 2021 telah membuat banyak hal yang tak sadari terungkap. Adik laki - lakiku seorang pendengar yang sangat baik. Mungkin sudah melihat aslinya aku dan kegilaanku muncul ketika emosiku tak terkendali. Semua orang mungkin saja pernah melewatinya. Walau hingga sekarang aku sering mengingatkannya untuk menganti kosakata terutama kepada Mama, Mama ku satu - satunya. Di saat ku ingat aku senantiasa sesekali menyalahkan diri karena jauh darinya. Apalagi ketika mungkin dia mengeluh sakit, atau beberapa hal yang tak bisa ia selesaikan sendiri. Melakukan sesuatu untuk orang lain, membuat kita menjadi lebih berharga bukan. Aku selalu mengatakan pada diriku jangan sampai aku menyesal. Teman - teman yang membaca ini aku juga harap begitu.
Memang hal yang kita jalani saat ini ga mudah. Bisa saja kamu yang belum mendapatkan pekerjaan, bisa saja kamu yang sedang struggle dengan diri sendiri, mencari arah yang tepat. Menanti seseorang yang tepat untuk menemani, bisa juga sedang menyalahkan diri atas segala keputusan yang diambil. Apapun itu ingat, kita adalah orang berharga. Jika kamu pernah berpikir mengambil keputusan gila atau bahkan ingin mengakhiri hidup.
Coba lihat hal yang tak pernah kamu sentuh, lakukan apa yang ga pernah dilakukan. Mungkin seperti membersihkan belakang lemari. Maaf, aku tidak punya saran lain haha. Tapi aku pernah diposisi itu, menganggap diri menjadi seseorang tak berharga, merugikan, tidak diapresiasi, disakiti, atau terlalu membuat beban. It’s not good. Pemikiran jahat akan selalu ada. Tapi perlu ada catatan yang senantiasa dipegang dalam hati, agar tahu kamu itu berharga. Akan ada yang menganggapnya begitu bukan.
Aku tips dariku untuk kita semua. Aku selalu buat diriku ada dua haha. Ya, aku sering berkomunikasi pada diriku sendiri, berkata yang mungkin punya pemikiran berbeda. Kadang tak ada orang lain yang paling kita percaya selain diri kita sendiri bukan?
Setelah ku baca tulisanku sendiri. Aku seperti membaca buku terjemahan luar negeri formal amat. Kocak dah! Ngape serius amet lu mel. Haha.
Satu lagi hal yang ingin kuceritain, aku punya banyak catatan untuk ku selalu menunda hal gila. Sebuah hal yang bisa dilakukan nih. Semakin dewasa kita harus paham momentum, kapan harus menahan diri kapan harus melepaskan diri sebebas - bebasnya. Karena semua resikonya terlalu besar. Diriku bisikin ya, “ kita bukan anak kecil lagi”. Well, tapi menjaga sikap berani seperti anak kecil perlu loh. Terutama jika kamu dalam posisi yang seharusnya untuk berubah. Berubah kayak superhero. Jadi superhero diri sendiri dulu deh. Are you superhero for yourself right now?
Izinkan ku tutup cerita hari ini dengan pertanyaan, Are you happy right now? Kamu bahagia hari ini? Boleh deh cerita di kolom komentar.
11 comments
Ha ha ha aku jadi ingat mba baca tulisan ini. Betapa dapet beda perhatian dari ortu itu dirasa ya aslinya sama saudara lain. Saya kebalikan mba diprotes adik saya. Bahagia itu memang kudu lapang ya dada
BalasHapusIyaa, kadang kita sadar pas udah gede ya dan mungkin mensyukuri kenapa ada perbedaan sikap itu untuk kita.
Hapusbuat aku pandemic ini mengajarkan aku arti sebuah kebahagiaan sekecilllll apapun, berkumpul dengan anak2 suami dlam keadaan sehat, bisa ngopi dekat rumah, bahkan dandan cuma mau jemput paket ke depan rumah aja rasanya bahagia banget, take away makanan aja happy, alhamdulillah lah banyakkk halllll yang harus kita sukuri, dan syaratnya sadarrrr ( mindfull) kita hidup untuk hari ini...(ga muluk2 perfeksionis dengan masa depan yg kita belum tau seperti apa), membahagiakan orang terdekat..apalg..(menghargai waktu2 bisa berkumpul dengan orang terdekat apalg huhuhu jadi mewek hahahaha), klo ditanya r u happy? insyaAllah hope U toooo MEl
BalasHapusIyaaa kak mel jugaaa 😚 harus belajar bersyukur yaaa
HapusBahagia itu pilihan. Terngiang kata2 pakar itu..dan ya..aku memilih bahagia, dg apa adanya diriku saat ini.. Bukan berarti tak ada saat2 berurai air mata, tapi alhamdulillah..aku bahagia..
BalasHapusHehe aku juga suka iri kok sama adekku kalau lebih diperhatikan sama mama, yah mau gimana lagi, hehe jadi malu wkwk.. stay happy selalu ya!
BalasHapusIyaa tapi akhirnya kita sadar pas udah gede .. kdg kdg bersyukur kenapa digituin kan ya ka
HapusIya, secara umum hari ini bahagia. Perut kenyang, sebentar lagi waktunya minum kopi, ada buku bacaan, ada anak sebagai hiburan, dan ada beberapa siaran tunda takshow/webinar untuk perkaya cakrawal.
BalasHapusSama banget mba...dulunya aku rajin nulis buku diary hampir setiap hari tapi sekarang rasanya benar-benar ga ada waktu padahal sibuk banget jg enggak tapi kerjaan emang ada aja
BalasHapusBahagia sekali mendapat pertanyaan seperti ini.
BalasHapusAlhamdulillah..
Dengan bersyukur, hal-hal sederhana pun bisa membuat bahagia.
yuk kita memilih untuk berbahagia :D
BalasHapusWhat's your opinion about this article ?