Bicara Teman Hidup dan Teman Bertumbuh
Tentu seru ketika kita memulai cerita tentang teman hidup. Banyak
spekulasi banyak cerita dibaliknya. Banyak buku - buku yang jadi
referensinya. Hmm bisa jadi. Eits, belum ngobrol ke sana dulu.
Banyak yang tak begitu tahu kalo
saya sendiri struggle menemukan lingkaran yang tepat sejak kecil.
Mengingat masa kecil saya dihiasi momen berpindah dari satu tempat ke
tempat lain, selalu memulai beradaptasi. Sehingga tak jarang cukup susah
membangun trust baru yang dalam dari lingkaran ditemui. Saya ingat
sekali ketika saya reuni lagi dengan teman SD ketika duduk di bangku
SMA. Dia berkata "Serius ini melati? Rasanya beda banget, aku inget
jaman SD dia ga pernah mau ngomong kalo pembahasannya ga begitu penting
selain tentang pelajaran" Saya berpikir seambisius itu kah diri ini
dimasa kecil. Tertawa mengingatnya dan saya menyadari itu. Mereka ga
tahu bagaimana diri ini struggle dengan otak yang pas pasan ini untuk
dapat Top 3 di sekolah. Kenapa harus juara? Kalo ga juara aku ga bisa
sekolah kayak teman - teman *kemudian sedih. Itu juga berlaku ketika SMP
dan SMA. Kesulitan ekonomi dan juga perkara usia dan juga asal jadi
momok aneh yang datang untuk bersekolah di pekanbaru. Hmm.
Bicara
teman bertumbuh. Kita mungkin merasakan momen sekolah dulu. Perubahan
sikap apa yang terjadi. Pengkhianatan apa yang dihadapi. Haha, pasti
pernah kan bertengkar dengan teman. Saya termasuk cukup baper jaman
sekolah dasar dulu ketika tahu beberapa teman mencoba menjadi sahabat
terdekat agar dimudahkan saat ujian atau mengerjakan PR. Sedih ya ada
teman sepragmatis itu haha. Hingga saatnya waktu berlalu saya tahu niat
itu, saya benar - benar kecewa, sehingga makin sulit saya membuka diri
untuk oranglain pada kenyataannya.
Saya percaya, kamu sendiri
pasti pernah memiliki pengalaman juga menemukan teman terbaik. Teman
yang menerima kamu apa adanya, teman yang selalu support dan juga memaki
kamu ketika kamu salah. Saya akhirnya mencoba menemukan diri sehingga
lambat laun menemukan mereka. Tapi lagi - lagi pindahnya saya dari satu
tempat ke tempat lain, membuat saya selalu silih berganti mendapatkan teman baru. Saya belajar untuk menerima diri sendiri dan mengenal diri
sendiri terlebih dahulu untuk mencoba membangun sebuah hubungan dengan
siapapun.
Lalu bagaimana dengan istilah Teman Bertumbuh ? Sebelum
membahas mengenai teman hidup ya. Teman dalam KBBI adalah 1 kawan; sahabat: hanya -- dekat yang akan kuundang; 2 orang yang
bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); lawan (bercakap-cakap): --
seperjalanan; ia -- ku bekerja; 3 yang menjadi pelengkap (pasangan) atau
yang dipakai (dimakan dan sebagainya) bersama-sama: ada jenis lumut
yang biasa dimakan untuk -- nasi; pisang rebus enak untuk -- minum kopi; (lucu ya kok jadi lumut gitu pengertiannya wkwk)
Tak ada yang mengabaikan kebenaran kalo teman itu adalah bagian yang
berarti dalam diri kita. Pembentukan karakter kita bahkan decision
making (pengambilan keputusan) kehidupan kita. Disamping orangtua dan saudara kita dipengaruhi mereka. Bahkan tak
jarang, keterbukaan lebih sering kita lakukan ke teman ke timbang orangtua.
Benar kan ya ? walau seharusnya itu tidak baik juga. Takut takut tak
terkontrol, atau nanti mengambil keputusan yang salah.
Saya percaya, bahwa teman benar - benar berpengaruh. Kesulitan yang saya hadapi ketika kecil dulu untuk berteman, membuat saya belajar bahwa pertemanan itu dinamis. Kita memang harus bisa mengontrol diri menempatkan mereka sesuai di porsi kehidupan kita. Di mulai dari kita mengenali diri sendiri. Hidup berteman adalah bentuk sosial yang juga merupakan fitrah manusia itu sendiri. Lalu bagaimana memaknai teman bertumbuh dan juga teman hidup. Teman bertumbuh menurut saya luas maknanya. Selain teman atau sahabat terdekat yang selalu ada mengapresiasi, menasehati dan juga membuat kita tumbuh dan memperbaiki diri. Teman bertumbuh adalah orang yang benar - benar mau bersama menikmati proses pertumbuhan. Dan filosofi ini saya ilhami kelak ketika saya bertemu teman seumur hidup, yaitu pasangan.
Saya sendiri menginginkan visi tumbuh senantiasa ada ketika saya berkeluarga kelak. Walaupun beberapa buku saya pelajari mengatakan bahwa ketika kita kelak nanti menerima seseorang menjadi teman hidup. Kita tak akan bisa menghardik jati diri nya, atau masing masing berharap untuk berubah sikap / karakter semau kita kepada pasangan (teman hidup)
Namun menurut saya, apa salahnya jika masing - masing bersepakat untuk berkomitmen mengubah diri sendiri menjadi lebih baik di setiap hari. Bukankah sebuah keharusan ke dalam diri sendiri ? Dan itu yang termasuk dalam perintahNya kan ya. Saya selalu memiliki visi demikian, bukan masalah mengubah karakter, melainkan saling berkompromi untuk bertumbuh dan mengenal.
Saya percaya, bahwa teman benar - benar berpengaruh. Kesulitan yang saya hadapi ketika kecil dulu untuk berteman, membuat saya belajar bahwa pertemanan itu dinamis. Kita memang harus bisa mengontrol diri menempatkan mereka sesuai di porsi kehidupan kita. Di mulai dari kita mengenali diri sendiri. Hidup berteman adalah bentuk sosial yang juga merupakan fitrah manusia itu sendiri. Lalu bagaimana memaknai teman bertumbuh dan juga teman hidup. Teman bertumbuh menurut saya luas maknanya. Selain teman atau sahabat terdekat yang selalu ada mengapresiasi, menasehati dan juga membuat kita tumbuh dan memperbaiki diri. Teman bertumbuh adalah orang yang benar - benar mau bersama menikmati proses pertumbuhan. Dan filosofi ini saya ilhami kelak ketika saya bertemu teman seumur hidup, yaitu pasangan.
Saya sendiri menginginkan visi tumbuh senantiasa ada ketika saya berkeluarga kelak. Walaupun beberapa buku saya pelajari mengatakan bahwa ketika kita kelak nanti menerima seseorang menjadi teman hidup. Kita tak akan bisa menghardik jati diri nya, atau masing masing berharap untuk berubah sikap / karakter semau kita kepada pasangan (teman hidup)
Namun menurut saya, apa salahnya jika masing - masing bersepakat untuk berkomitmen mengubah diri sendiri menjadi lebih baik di setiap hari. Bukankah sebuah keharusan ke dalam diri sendiri ? Dan itu yang termasuk dalam perintahNya kan ya. Saya selalu memiliki visi demikian, bukan masalah mengubah karakter, melainkan saling berkompromi untuk bertumbuh dan mengenal.
Balik menemukan teman bertumbuh sebelum lebih jauh ngobrol teman hidup. (Lah wong belum ketemu teman hidup, jadi mau ngobrolin apa hahaha). Menurut saya ada 4 (empat) cara menemukan teman bertumbuh, teman yang membuat mu terpacu berakselerasi untuk berkembang dan maju.
1. Mengenal Diri Sendiri
Kenapa ini penting. Ketika kita kenal sama diri sendiri kita akan jadi pribadi matang. Tidak mudah terombang - ambing. Kita menjadi tahu kemana harus bermuara, teman mana yang nanti akan menjadi partner yang tepat untuk mengakselerasi diri mengapai mimpi dan cita. Mengenal diri sendiri mempertemukan kita dengan lingkaran yang sesuai dengan potensi yang kita punya, bahkan memperbaiki kekurangan yang kita miliki. Bayangkan ketika kita gak kenal diri kita, bagaimana kita bisa mengatur diri kita berada di lingkungan mana dan berkembang.
2. Kategorisasi Potensi Diri
Setiap kita pasti punya banyak bakat dibidang manapun. Mengkategorisasi potensi itu artinya siap membagi diri untuk bertumbuh di beberapa lingkungan. Misalnya, teman yang hobi menggambar padahal disisi lain kamu ga ada background pendidikan menggambar. Menggambar hanya sebuah hobi, tapi ketika kamu tahu dimana potensi mana yang harus dikembangkan, di fokuskan atau juga ga begitu harus dikembangkan kamu ga menyia-nyiakan waktu untuk mengakseslerasi potensi dengan beberapa orang. Kategorisasi Potensi itu penting, bahkan sekedar potensi menghibur orang lain. Hmm termasuk inceran *eh.
3. Kategorisasi Pertemanan
Pasti ada yang komentar " Ihh kan kita ga boleh pilih - pilih temen, ga boleh gitu". Disini bukan minta buat kita mengkategorisasi pertemanan dalam artian pilih - pilih gitu. Tapi minta supaya kita bisa menempatkan diri di lingkaran yang sesuai dengan potensi dan kesamaan frekuensi tadi. Mungkin ada teman yang bisa diajak serius bahas passion kita, mereka antusias untuk upgrade skill kita. Ada juga teman yang bagus diajak jalan untuk refreshing atau juga membahas hobi baru dan menarik. Ga bisa kita menempatkan diri di satu tempat pertemanan saja. Bukan masalah pragmatis, melainkan bisa mengatur diri dan tidak mudah di kontrol dengan keadaan. Karena ada beberapa lingkaran bisa saja meremehkan kemampuanmu, atau mimpimu bukan malah mengapresiasinya. Kebanyakan dari mereka adalah teman main, sekedar bercanda, bersenda gurau kamu. Apa pernah kamu dalam membahas target dan mimpi kamu dan keresahanmu dibaliknya pasti gak pernah kan ya? Teman yang tepat akan menghantarkan kamu juga berada di tempat ter baik.
4. Dampingin Yang Ingin Bertumbuh Bersama
Ini masuk ke ranah teman hidup nih , Ehem. Tapi gak harus kok, mungkin ada teman - teman yang memiliki visi dan mimpi yang sama buat bareng - bareng diwujudkan sebagai supporter terbaik. Kamu ingat film Negeri 5 Menara. Jujur saja, film itu dan bukunya benar - benar menggambarkan teman yang bertumbuh bersama. Mereka mengapai mimpi mereka masing - masing, saling mendampingi, saling memaki jika ada yang lemah dengan mimpinya, saling menangis jika ada yang terluka. Adakah teman se-so sweet itu ? Ada. Banyak kok. Begitu juga buku yang ditulis Andrea Hirata, Laskar Pelangi dan Tetraloginya. Bahkan Harry Potter pun punya Ron Weasley dan Hermione Granger. Kamu sudah menemukan teman tumbuh kamu ? Jika belum coba cari, yang benar - benar bisa dipercaya, bisa jadi mentor juga bisa jadi sahabat yang saling menasehati dan mengingatkan.
Sedangkan untuk teman hidup balik ke versi keinginan masing - masing. Visi dan misi kehidupan rumah tangga kamu masing - masing. Saya yakin kamu pasti punya rancangan dan impian akan hal itu. Saya pribadi punya impian sendiri untuk menemukan yang ingin berjuang bersama dan bertumbuh bersama, melebihi teman dekat yang saya miliki untuk mengapai impian masing - masing.
Apakah akan menemukannya ? Allah yang jawab, InsyaAllah
Semoga menginspirasi.
0 comments
What's your opinion about this article ?