Jurnal Ramadhan E9 : Percantik Diri, Percantik Hati
Tulisan ini saya curi – curi inspirasi dari diskusi cukup panjang dan juga ingatan nasihat Alm Ayah dulu kepada saya sebagai anak perempuan. Banyak kita lihat fenomena mempercantik diri, tutorial makeup, dan mempoles lebih menarik dan terawat. Salah tidak ? Tidak salah kok. Tapi apalah saya disini yang berani – berani bilang salah benar.
Tapi hal yang perlu catatan menurut saya, ketika kegiatan tersebut sudah melebihi batas, sudah mengindahkan hadits dan perintah Allah terutama mengubah ciptaannya. Kadang kebanyak kita khilaf menghabiskan waktu dan juga berkutat untuk mempercantik dan memoles diri secara fisik lebih baik di depan orang lain. Terutama pancingan trend saat ini, kosmetik impor, tutorial menarik, style ini dan itu. Masih banyak pernak Pernik yang sebagian besar disukai perempuan. Bahkan laki – laki tak kalah ketinggalan necisnya. Berasa ceramah ya hehe.
Padahal itu kutipan ceramah orang lain yang kemudian menyeramahi saya via diskusi. Sama konteksnya dengan ayahanda bilang dulu, “Percantiklah kualitasmu dengan skill, banyak lah belajar menjadi sosok yang serba bisa agar bisa bantu orang lain” Sedangkan simpulan diskusi saat itu “Coba ubah konteks mempercantik diri dengan fisik, kebanyakan kita lupa untuk memoles hati dan sikap yang lebih baik. Banyak belajar, banyak ibadah, banyak berbuat bermanfaat, yaa kebanyakan kita lupa,”
Jleb rasanya mendengar kala itu, saya pun izin untuk mengambil nasihat beliau agar tertuliskan disini. Terutama pengingat saya dan bisa jadi teman – teman semua. Untuk bisa menjadi yang seimbang, dan dijauhkan dari niat – niat untuk bertabaruj tidak pada tempatnya, selain untuk merawat diri sebagai rasa syukur atas ciptaan Allah.
Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tapi ia melihat hati dan amal kalian” (HR.Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah)
Semoga menjadi pengingat bagi diri saya.
0 comments
What's your opinion about this article ?