Jurnal Ramadhan E8 : Orang – Orang yang Bekerja Keras
Tulisan ini terinspirasi ditengah hiruk pikuk teriakan para penyedia angkot dan hiruk pikuk penjual yang menjual barang di Jalan. Waktu itu saya sedang berada di bengkel yang bisa dibilang terletak di jalan besar yang ramai dan mudah menemukan banyak aktivitas. Di sela – sela menunggu saya melihat mereka, melihat cucuran keringat mereka. Juga aksi mereka yang lari – lari, atau berteriak menawarkan penumpang. Sesekali terlihat raut mereka yang begitu gigih, menikmati ditengah panas Pekanbaru yang luarbiasa. Tanpa topi dan penutup apa – apa. Tak terbayang bagi saya bagaimana mereka terbiasa dengan hal itu.
Sambil menunggu memperbaiki kendaraan kala itu cukup ramai. Saya kemudian merefleksikan diri atas apa yang mereka lakukan dan kita jalani. Rasanya tak sebanding, rasanya kurang bersyukur, rasanya tidak tahu diri. Saya menghakimi diri saya berkali – kali ketika duduk. Ketika saya sesekali masih mengeluh, bahkan bukan sesekali tapi seringkali. Memang, setiap kita memiliki garis juangnya masing – masing. Ketika kita memahami bagaimana perbedaan itu bekerja dalam bekerja keras. Syukur seharusnya lebih banyak dan menjadi penyemangat untuk dibalas dengan hal yang lebih baik. Sesuatu yang pernah saya tulis di sini.
“Barangsiapa yang di waktu sore merasa capek (lelah) lantaran pekerjaan kedua tangannya (mencari nafkah) maka di saat itu diampuni dosa baginya.” (HR. Thabrani)
Jadi apapun lelah kita, apabila ikhlas dan penuh semangat. InsyaAllah akan senantiasa berbuah surga dan dihapuskan dosa kita. Ada sebuah hadits juga yang menganjurkan kita bahkan menyuruh kita untuk senantiasa bersemangat dan menjadi yang bermanfaat ;
“Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah pada Allah, serta janganlah engkau malas” (HR. Muslim)
Ini pengingat, ketika kita seringkali menjadi orang – orang lowpower, bisa jadi kita kurang jauh mainnya. Coba kita main ditempat – tempat yang dimana orang – orang sangat bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Kadang kalau kita renungkan, ada sebagian kita yang bisa jadi sejak kecil sudah cukup baik. Pendidikan yang baik, makan yang cukup, tempat tinggal cukup layak. Ternyata di tempat lain masih ada teman – teman kita dengan sekuat tenaga pun bersungguh – sungguh ia tetap berada di lingkungan yang sama dan juga kerja keras yang sama. Inilah orang – orang yang seharusnya kita rangkul jika mungkin kehidupannya tidak lebih baik dari kita. InsyaAllah mereka juga akan menjadi penyemangat untuk kita.
0 comments
What's your opinion about this article ?