Jurnal Ramadhan E13 : Berubah Lebih Baik
Seperti kita tahu Ramadhan jadi bulan training jadi sosok yang benar – benar baik. Jika ga ada beda rasanya ga ada faedahnya kita dipertemukan dengan bulan istimewa ini. Saya pun sangat terpukul dengan kata – kata ini. Apakah Ramadhan kali ini begitu sama dengan yang sebelumnya.
Apakah tidak ada perubahan sama sekali ?
Apa segitu saja perjuangan kita. Sebuah pertanyaan yang sangat dalam pada diri sendiri. Setelah saya telusuri. Banyak petuah yang bertebaran agar kita punya cita – cita menjadi sosok yang lebih matang, tenang setelah Ramadhan kali ini.
Ada beberapa nasehat untuk diri saya pribadi yang saya temukan untuk menambah semangat dan berubah ke arah lebih baik diantaranya ;
1. Cita – Cita dan Visi Jelas dan Kuat
Jika ingin merubah diri, pertama tentunya kita harus punya tekad yang kuat. Sebab segala hal itu bisa terjadi karena adanya kemauan. Bila tak ada kemauan maka semua keinginan hanya menjadi fatamorgana. Oleh sebab itu, awali perubahan dengan sebuah tekad sekuat baja. Yakinkan diri Kita bisa mengatasi segala rintangan. Jangan menyerah dan percayalah bahwa kasih sayang Allah kepada hambaNya itu sangat luas. Apabila Kita memiliki niat baik dengan tujuan mencari ridha Allah Azza wa Jalla, maka jalan Kita juga akan dipermudah.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan Tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah bersama orang-orang yang berbuat baik.” (QS.Al-Ankabut: 69)
2. Berusaha Perbaiki Niat
Tak sekedar kejelasan visi dan cita cita yang kuat. Kita juga harus memperbaiki niat. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya. Perubahan yang kita inginkan sebaiknya memiliki niatan baik. Tujuannya harus karena Allah Ta’ala. Sebab segala hal yang diawali dengan niat ikhlas lillahi ta’ala maka insyaAllah hasilnya akan baik. Sebaliknya jika niat Kita dikarenakan manusia, maka kita siap siap menerima jika itu hanya berlangsung sementara. Saat Kita dikecewakan maka diri Kita akan hancur kembali. Oleh karena itu, hindari berharap berlebihan kepada manusia. Ingat, tak ada tempat berskitar kecuali Sang Maha Esa, Allah Azza wa Jalla.
Dalam hadist dijelaskan: “Ingatlah bahwa di dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika baik, maka baiklah seluruh jasad. Jika rusak, maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah, bahwa (segumpal daging) itu adalah hati. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Kerja Keras
Tak sekedar kejelasan visi dan cita cita yang kuat. Kita juga harus memperbaiki niat. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya. Perubahan yang kita inginkan sebaiknya memiliki niatan baik. Tujuannya harus karena Allah Ta’ala. Sebab segala hal yang diawali dengan niat ikhlas lillahi ta’ala maka insyaAllah hasilnya akan baik. Sebaliknya jika niat Kita dikarenakan manusia, maka kita siap siap menerima jika itu hanya berlangsung sementara. Saat Kita dikecewakan maka diri Kita akan hancur kembali. Oleh karena itu, hindari berharap berlebihan kepada manusia. Ingat, tak ada tempat berskitar kecuali Sang Maha Esa, Allah Azza wa Jalla.
Dalam hadist dijelaskan: “Ingatlah bahwa di dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika baik, maka baiklah seluruh jasad. Jika rusak, maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah, bahwa (segumpal daging) itu adalah hati. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Kerja Keras
Untuk mewujudkan segala hal tentunya diperlukan kerja keras. Kita ingin kaya maka harus bekerja keras. Kita ingin memperbaiki iman maka harus memperdalam ilmu agama. Kita ingin berhenti merokok maka harus menghindarinya. Intinya perlu usaha! Harus ada action bukan sekedar wacana.
4. Jangan Bermalas-Malasan
Sebuah penyakit yang sering kali kita terjangkiti olehnya. Jika kita menghabiskan hidup hanya untuk bermalas-malasan maka Kita tidak akan mendapatkan apapun. Malas itu temannya syaitan. Malas juga membuang-buang waktu tanpa arti. Kita hanya akan mendapatkan kenikmatan sesaat, setelah itu barulah Kita menyesal. Sebab itu, jangan sampai terbuai oleh rasa malas. Lawan kemalasan, dan berusahalah menjadi pribadi yang bekerja keras.
5. Ibadah Nomor Satu
Ini adalah poin penting jika kita ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Kita harus memperbanyak ibadah. Jangan sampai urusan duniawi melalaikan Kita dari mengingat Allah Ta’ala. Jika ibadah Kita berantakan, efeknya sampai kapanpun Kita tidak akan pernah menemukan kedamaian hidup. Beribadah secara khusyu’ dapat menjadi cara meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT . Saya ingat istilah saya sama teman, ketika terlalu over mengkhawatirkan perkara duniawi, kita langsung istighfar dan bilang. Sudah ingat ini hanya duniawi.
6. Berburu Motivasi
Biasanya sesuatu yang dilakukan terus-menerus tanpa henti bisa menimbulkan kejenuhan. Maka itu, Kita perlu motivasi. Sebuah motivasi dapat membangkitkan semangat dalam diri. Sehingga Kita bisa bekerja lebih rajin untuk merubah keadaan menjadi lebih baik. Ya kita perlu cas untuk menambah semangat, bisa membaca buku, menghadiri seminar pengugah semangat.
Untuk memperoleh motivasi, Kita bisa mengikuti seminar, membaca buku, Al-Quran, menonton video di Youtube, atau mengikuti perkumpulan tertentu yang punya visi dan misi serupa.
7. Konsisten dan Istiqomah
Ini yang sangat berat di jaman kita sekarang. Ketika Kita sedang dalam perjalanan untuk merubah diri menjadi pribadi lebih baik, biasanya ada banyak godaan yang datang. Untuk melawannya diperlukan keistiqomahan atau dikenal juga sebagai komitmen. Yakni menguatkan kemantapan hati.
Untuk menjaga istiqomah memang tidaklah mudah. Sebaiknya perbanyak berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, sebab Dialah dzat yang membolak-balikan hati. Jadi mintalah kekuatan kepadaNya.
8. Optimis dan Berpikir Positif
Optimis berarti berprasangka baik kepada Allah Ta’ala. Percayalah bahwa apa yang Kita usahakan tidak akan sia-sia. Walaupun itu tampak sulit dan mustahil, jika Kita optimis maka insyaAllah impian Kita bisa terwujud. Memang tidak ada perjuangan yang mudah. Namun seseorang yang optimis maka dia bisa menyikapi proses yang sulit menjadi sesuatu untuk dinikmati.
Sebaliknya, bagi orang-orang yang pesimis, biasanya mereka mudah gagal. Mereka tidak percaya sama Allah T’ala, tidak percaya dengan kemampuan dirinya sendiri. Dengan demikian hidupnya juga akan sulit berkembang.
Kutipan diatas adalah nasehat untuk kita semua dan teguran saya pribadi. Untuk makin semangat memperbaiki diri.
Semoga bermanfaat!
0 comments
What's your opinion about this article ?