Well, penuh dengan semangat untuk memulai series ini. Yups untuk membuat #Ngobrol20 stand by terus sama konten selain itu mengemasnya jadi sajian menarik dan juga penuh insight baru ternyata ga mudah. Awalnya saya pengen series ini diawali cerita ketika kuliah dulu. Kalo di pikir – pikir random gak yah kalo dimulai dari hal yang aku pengen tulis aja hehe. Suka – suka penuh dong ya :D
Terimakasih banyak loh teman – teman yang senantiasa pantengin blog ini, yang kadang kala hilang timbul kayak hujan, ciaa .. jadi galau. By the way, disini saya ga mau kasih banyak alasan, karena saya memang begini orang nya. Ternyata saya belum sepenuh hati sih buat nulis selalu..Just do it sih menurut saya :D
Terimakasih banyak loh teman – teman yang senantiasa pantengin blog ini, yang kadang kala hilang timbul kayak hujan, ciaa .. jadi galau. By the way, disini saya ga mau kasih banyak alasan, karena saya memang begini orang nya. Ternyata saya belum sepenuh hati sih buat nulis selalu..Just do it sih menurut saya :D
Mau cerita nih, kemarin - kemarin saya ikut kegiatan Akademi Berbagi Palembang. Yaps! Sekarang saya sudah balik ke kampung halaman ya readers! Sudah stay kira – kira tiga bulanan lebih. Well di kelas kali ini di isi oleh salah satu food photography oleh mas mba admin @makanapa.plg di Instagram. Bukan isi kelasnya sih yang pengen di sharing – in tapi cerita tentang gimana mereka ngebangun penghasilan dari apa yang mereka suka. Menurut saya keren, apalagi pas cerita dan bilang.
“Kita bikin akun hanya ngebantu untuk memanjakan teman – teman Instagram buat sajian foto kita, pada kenyataaannya profesi kami memang food photographer. Kita gak ngebuzzing dan apalah itu, karena kalau kita nyari penghasilan dari Instagram, ketika Instagram off kita bakal off juga kan ya.. jadi menurut kita “find your place” dimana kamu menemukan menghasilkan yang settle”
Menarik ya.. disini saya pengen kasih tahu kalau mereka nemuin apa itu dream job mereka dengan cara mereka. Dari judulnya pasti kamu sudah tahu saya pengen bahas mengenai “Dream Job”. Yups pekerjaan impian. Kamu pasti pernah punya kan ya pekerjaan impian atau yang bisa di bilang cita – cita itu. Well, Ketika cerita mengenai dream job kita pasti punya banyak cerita pengalaman hal itu.
Apalagi kalau udah deket mau lulus, ada yang bilang gini pasti ;
“Aku besok mau kerja di BUMN, terjamin .. prestise juga”
“Kalau aku nyoba PNS deh, biarin sering dikatain temen – temen .. cari kerja susah”
“Aku mau jadi pengusaha aja pokoknya, ga mau kerja sama orang lain”
Banyak segudang komitmen yang sudah kita rancang jauh – jauh hari.
Tapi apa yang akan terjadi ?
Ga semuanya ngalamin hal semulus itu. Kamu - kamu yang mulai dari nol tentunya akan banyak ngelewatin ujian – ujian entah itu ditolak dibidang yang kamu targetin, bisa juga di desak hal lainnya, dan bahkan sangat jarang banyak yang ikut campur sama keinginan dan komitmen bikin kamu itu.
Begitu lah ya namanya mengejar “MIMPI” yang susah lagi yaa yang ga punya “MIMPI” down banget dah itu. Kecuali ketika kita masih dalam mode berusaha, impian itu akan terbentuk seiring waktu. Tapi gimana kalau yang ga punya. Hmm yaa, mulai sekarang harus bisa menentukan yaa …
Ngobrolin “Dream Job” ini jadi PR besar bagi saya pribadi. Itung – itung ini tulisan juga curhat colongan kan ya..kalau mau baca monggo yang enggak skip aja hehehe… *peace.
Selama saya bekerja ketika kuliah dulu, saya gak ada hambatan besar buat masuk instansi dapat ilmunya magang, parttime, bekerja apapun itu. Sampe akhirnya saya pindah dan mulai semuanya dari nol termasuk membangun relasi di kota yang baru, walau itu kampung saya sendiri. Dibilang sulit gak juga, mudah enggak juga. Sensasinya itu kaya orang kebingungan gitu kali ya..
Ada banyak hal yang kita pikirin kalau udah lulus kuliah, termasuk pekerjaan, perkara jodoh, dan mensettle-kan apa yang belum alias ‘kepastian’. Itu sulit loh, kita gak akan sebebas dulu. Sebenarnya sih yang ngebebasin apa enggak, diri kita sendiri sih. Cuman ada pikiran kita saja. Misalnya kita tahu akan hal apa yang akan terjadi ketika menunda banyak hal termasuk skripsi, pekerjaan, menyicil ini itu. Kita kedepannya nyesal dan merasa rugi. Tentunya ketinggalan sama teman – teman lainnya.
Kalau bicara mengenai “dream job” saya sempat bikin kultwit di twitter, monggo yang mau ngecheck bisa kepo dengan hastag #DreamJob. Saya cerita kalau kita – kita dulu dengan mudahnya menentukan cita – cita. Apalagi di saat berada di bangku TK. Ketika bu guru tanya, kamu besok mau jadi apa ? Dengan tegas kita rebutan angkat tangan dengan bangga bilang, ingin jadi dokter, polisi, pengusaha, ini itu dan berbagai profesi idaman. Role modelnya banyak, baik itu dari cerita orangtua, televisi, atau juga kebanggaan terhadap orangtua yang berprofesi tersebut.
Tapi ketika dewasa. Keberanian itu pupus satu demi satu ketika menuju tingginya usia. Melihat banyaknya persaingan, sulitnya mendapatkan sesuai keinginan, belum lagi kekhawatiran kita yang stadium tinggi sama masa depan. Pesimisme pengaruh orang luar yang suka sekali mengomentari jalan hidup kita “bukan ngebantu”uhuk (tiba – tiba batuk) membuat rasanya hidup itu sulit. Yaa gak sih .
Pernah baca fenomena remaja di Jepang gak ?
Sekarang ada namanya penyakit sosial bernama “Hikikomori”. By the way pas baca ini artikel tentang penyakit ini. Tiba – tiba saya merinding sendiri. Karena gak jarang saya menemukan orang – orang mengalami hal ini di Indonesia. Gak jauh – jauh, orang di kompleks saya ada yang mengalami hal itu. Saya sendiri suka parno kalau misalnya dia itu suka nyimak kegiatan saya pagi – pagi dengan tatapan kosong. Walaupun ga separah di jepang. Orang yang di kompleks saya masih mau bicara, walau memang membatasi diri. Hikokomori dalam bahasa jepang artinya “menarik diri”.
Menarik diri dalam lingkungan sosial. Faktornya apa? Banyak, baik itu dari orangtua, lingkungan, teman – teman. Seperti kita tahu di asia timur pembully-an itu kuat banget. Belum lagi persaingan akademik dan juga tekanan sosial yang tinggi. Saya dapat data kalau ada 1% remaja jepang terkena hikikomori sekitar 320 ribu orang. Usia mereka rata – rata berada di usia remaja hingga menuju dewasa. Mereka bahkan menarik diri bisa sampai 10 tahun lebih. Lebih lanjut teman – teman bisa searching mengenai detailnya.
Menurut saya, ini terjadi karena kita ga ada target dalam menjalani kehidupan. Jiaah bahasanya. Kita sering banget menjalani sesuatu dengan menjalaninya saja, tanpa berpikir apa yang kita jalani benar apa tidak. Baik apa tidak bagi kita. Bisa juga menjalaninya karena ikut – ikutan orang lain. Karena keren, kelihatan mudah, kelihatan menyenangkan. Padahal belum tahu itu cocok apa enggak sama kita.
Menemukan diri itu berproses memang. Tapi hal simpel aja dulu, kalau saya ngutip di satu drama. Jiaah. Katanya gini. “Daripada susah – susah kamu memikirkan apa yang terjadi di masa depan, coba mulai dulu kamu berpikir apa yang akan kamu lakukan besok” Just simple! Kita muluk – muluk mikir ini itu, tapi susah untuk merancang hari besok lebih baik dari hari ini. Bukannya kata hadits walau sanad nya lemah namun masih bisa kita ambil fadilahnya berisi, “merugilah orang –orang yang kemarinnya lebih baik dari hari ini”
Bicara menemukan target masa depan, bisa kita tulis dengan hal – hal sederhana. Bukan hanya pencapaian beberapa tahun kedepan. Tapi tulis strategi kita untuk mencapai itu. Tulis disini bukan jadi syarat, melainkan pengingat kita bahwa kita memikirkan, menjalankan, dan melaksanakan. Sebuah usaha yang semoga Allah juga dengar dan ikut terjun mewujudkannya.
Bicara #DreamJob lagi – lagi butuh proses tentunya readers. Ga semuanya mulus, kita kadang disuruh sana sini untuk bisa menemukan yang bisa jadi ilmunya penting untuk dream job kita. Jadi cukup syukuri perjalanan kita walau pada kenyataannya mungkin berbeda dari keinginan kita. Time is running, sembari itu persiapkan diri dengan keinginan kita tadi dengan fokus yang kita lakukan.
Pesannya adalah “SELALU BERGERAK” kata Pak Jamil Azzaini di pelatihan Forum Indonesia Muda 2015 lalu. Walaupun kita masih kebingungan atau bisa jadi belum menemukan. Teruslah bergerak. Karena itu yang membuat kita hidup. Termasuk ikan – ikan laut yang segar ketika sampai di darat. Dia harus selalu bergerak.
Semoga bisa menginspirasi :)
Ini juga nasehat untuk diri saya juga :D
Semoga pembaca bisa menemukan #DreamJobnya.
By the way, saya open diskusi loh disini yang mau sharing dan nanya - nanya atau cerita pengalaman mencapai #DreamJobnya comment dibawah yaa ?
16 comments
Mmm.. Jadinya apa dream jobmu?
BalasHapusIbu rumah tangga yang produktif hahaha..
HapusJadi pengusaha dan penulis :P
Aku sampe ke 23 ini blum bisa menemukan DreamJob itu kak, masih kebingungan apa mau ku, yg ku lakukan yaa lakukan apa yg ingin ku lakukan, dan itu berubah-ubah. Karrna ku ingin melakukan semuanya.
BalasHapusSeumuran dongs, jalanin aja dulu kesempatan yang sudah di dapat sembari berdoa dan berusaha mencapai dream jobnya.. Mungkin belum ketemu karena kamu masih sering dengerin kata orang, coba kasih time sendiri trus renungin apa sebenarnya yang kamu mau di masa depan.. tulis dan jadikan panduan :D kalo misalnya skrg belum sesuai .. jadikan pembelajaran manatau itu step kita untuk mencapai dream job tadi
HapusSama nih.. penginnya banya yang dikerjakan. Tapi bingung mana yang duluan.
BalasHapusIyaa bener, keinginan manusia ga ada batas kan yaa..
Hapuskemungkinan karena kita banyak liat orang lain .. makanya sering ga puas sama diri sendiri. Coba kita liat diri kita dan mencoba bersyukur dulu. Trus fokus sama identitas kita.. kerjaakan yang itu dulu hehe
Oke banget niih...anak muda nulis begini.
BalasHapusTapi aku mau sedikit kasih pandangan yaa...
Sebenarnya yang harus diperbaiki ((menurutku niih yaa...karena sekarang aku sudah jadi orangtua)) adalah pendidikan dari rumah. Bagaimana orangtua menumbuhkan minat dan bakat anak sejak dini dan meneguhkan mereka untuk terus optimis bertumbuh di bidang tersebut hingga dewasa nanti. Itu yang namanya Grit.
Lalu lingkungan, beri lingkungan yang senada untuk menumbuhkan minat dan bakat anak tersebut, meskipun tidak bisa dipungkiri kalau orang dengan pandangan negatif, pasti ada.
Itu yang namanya Syakilaah..QS. Al-Israa : 84-85
Coba nonton video ust. Nouman Ali Khan mengenai syakilaah.
In syaa Allah pemuda-pemudi Islam harus semangat mengenai masa depan.
Waaaah.. mba Lendy orang tua idaman bangett dah yaa..
HapusIya sih mba..kalo orang tua kekinian sepertinya sudah mengerti dan lebih open minded masalah pilihan dan minat bakat orangtua.. tapi kalo yang 90an kayaknya jarang jarang begitu mba hihi anak 90an harus punya trik memuluskan pilihannya *Curhat able banget dah ane hehe
Masih dalam perjalanan menuju dream job.. Amin!
BalasHapusWaaah samaa.. semangaaat !!
HapusSejak kecil setiap anak kalau ditanyai cita2 mau jadi apa? Hihi... Jawabannya selalu dream job sejuta umat: dokter. Pilot, atau astronot.
BalasHapusUdah gede? Hem... Tahu sendiri deh...
Begitulaah mbaa hehehe..
Hapustapi lama lama bakal ketemu yang bakal betah digeluti sampee dunia berakhir ahahah
Dream job saya dulu pengen jadi dokter gigi, astronout, apa lagi ya? banyak! Hhahahaha. Tapi udah bersyukur dengan pekerjaan sekarang. Gak mesti masuk kantor, pakai seragam, masuk jam 7 apa jam 8, dll. Yang penting ada koneksi internet, ya jalan~
BalasHapusWaaah adem tuu mbaak .. udah ketemu .. semoga kita kita yang lain ikutan nulaar hehe
HapusAgak-agak nampar gitu. makasih mbak
BalasHapusyuk gerak!
Setuju!. Semoga berani mimpi, dan berani merealisasikannya. Btw sama sama dari palembang. Salam kenal!
BalasHapusWhat's your opinion about this article ?