Generasi Masa Kini, Generasi Apresiasi
Sebenarnya banyak sekali yang ingin saya tulis belakangan ini. Sampai penuh dan bingung hal mana satu yang ingin di tuliskan. Berhubung saat sedang dalam penggarapan naskah dan mendapatkan tugas editing naskah. Saya sedikit kelimpungan. *Akibat tidak fokus T.T maafkan saya*
Ide ini saya dapatkan dari seorang psikolog keren ditengah perbincangan, makan siang bareng ketika saya berada dalam internship di salah satu rumah sakit di pekanbaru. Kebetulan mba keren ini merupakan alumni Universitas Padjajaran yang menjadi salah satu list target sasaran untuk saya kuliah lanjut kelak hehe.
Perawakannya yang imut - imut saya jadi ngerasa seumuran, padahal doi udah pantes banget jadi dosen, soalnya udah gelar master nih. Tapi belum sempat nanya masih single atau enggak lagi hehe.. Maaf permirsa. Panggil saja mba Mifta. Beliau waktu itu juga pembicara dalam seminar parenting nasional yang kebetulan kerjasama dengan tempat saya internship bersama kak Sinyo Egie dan kak Kusuma dari Yayasan Peduli Sahabat. Mereka para penggiat sosial yang menanggani masalah masa depan, baik itu hal - hal parenting, pendidikan, dan juga membantu secara moril orang - orang penggidap HIV/AIDS. Buku - bukunya terkenal loh.
Balik lagi ke cerita kak Mifta. Waktu itu ia nanya - nanya tentang kegiatan saya, terutama ketika ia melihat stiker Forum Indonesia Muda. Dia begitu apresiasi. Saya jadi heran. Ternyata pesona FIM itu dimana - mana ya. Hehe
Dia bilang gini,
"Kamu tahu gak mel, kamu pasti nyaman kan disana ? (read : dalam Forum Indonesia Muda)" Saya pun mengangguk
"Hal yang beda di forum forum gitu dan forum forum positif lain, ketika kamu gabung itu kamu mendapatkan apresiasi. Dalam psikologi lingkungan positif kayak gini yang bikin orang - orang itu berkembang menjadi lebih baik," saya pun menyimak.
"Semakin sering kumpul dengan orang - orang positif dan mengapresiasi apa yang kita lakukan, semakin giat kita dan produktif kita menghasilkan karya. Bukan hanya karna pujian, tapi ada bentuk rasa terimakasih, apresiasi karya dalam bentuk komentar, perhatian, partisipatif, hal yang kayak gini yang harus dipertahankan,"
Saya sangat mengingat pesan mba psikolog cantik ini. Ini jadi catatan buat kita para penggiat komunitas, perkumpulan, dan teman - teman terdekat. Budaya apresiasi dukungan itu sangat berpengaruh untuk kehidupan kita dan teman - teman kita.
Kali ini ga jamannya, mengomentari pedas atau menjatuhkan mimpi - mimpi. Ingat gak ? Masih banyak barangkali teman - teman kita yang suka banget meremehkan apa yang kita lakukan.
"Ihh apaan sih, yakin tu?"
"Bikin - bikin gituaan, emang bisa jadi kenyataan?"
Masih banyak ribuaan komentar lain yang sering kali membuat kita jatuh. Ada kalanya komentar itu juga membuat kita bangkit menunjukkan kemustahilan apa yang dikatakan orang lain. Harapan - harapan negatif orang lain akan diri kita.
Saya ingat ada qoute yang menginspirasi seperti ini,
"Lebih baik menciptakan sesuatu yang dikritik oranglain daripada sibuk mengkritik oranglain dan tak melakukan sesuatu"- Ricky Gervais -
Saat ini jamannya berkolaborasi, gotong royong untuk membuat sesuatu lebih mudah. Mengubah semua "keluhan - keluhan" kita menjadi sebuah solusi yang nyata. Mengapresiasi segala bentuk kebaikan atas sebuah problem yang harus dipecahkan salah satu hal yang membuat sesuatu lebih cepat bertumbuh.
Bantulah teman - teman kita dan orang di sekitar kita untuk semakin bertumbuh dan menjadi orang yang lebih baik lagi.
Tapi tentu dimulai dari diri kita yang mengapresiasi apapun yang kita lakukan, pencapaian - pencapaian kecil yang sudah kita lakukan.
Selamat mengapresiasi ! Selamat bertumbuh!
----------------------------------
0 comments
What's your opinion about this article ?